Foto bersama Peserta Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial di SD Tahfidz Al-Jamiel dengan Quratul Ain, S.T., M.Kom (28/10/2025)
Palangka Raya, 28 Oktober 2025 – Dalam upaya meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di era digital, SD Tahfidz Al-Jamiel menggelar kegiatan In House Training (IHT) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) bagi para guru.
Kegiatan ini menghadirkan Quratul Ain, S.T., M.Kom., dosen Pendidikan Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) sekaligus Fasilitator Koding dan Kecerdasan Artifisial Kemendikdasmen, sebagai narasumber utama.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan sekolah di Jl. Mahir-Mahar (Lingkar Luar) Palangka Raya ini dibuka secara resmi oleh Kepala SD Tahfidz Al-Jamiel, Natalin Dewi Kelimutu, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kesediaan Ibu Quratul Ain berbagi ilmu dan inspirasi. Kami berharap para guru semakin siap menghadirkan pembelajaran berbasis teknologi yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa,” ungkap Natalin.
Dalam sesi pelatihan, Quratul Ain memperkenalkan berbagai teknologi Koding dan Kecerdasan Artifisial yang relevan dan mudah diaplikasikan di lingkungan sekolah dasar.
Peserta guru diajak mengenal platform Scratch untuk membuat animasi dan permainan edukatif yang mendorong berpikir logis dan kreatif anak, serta Teachable Machine dan AI PoseBlock, dua media berbasis kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk mengenalkan konsep machine learning dan pengenalan pola (pattern recognition) kepada siswa secara sederhana dan interaktif.
Selain pelatihan teknis, Quratul Ain juga membimbing guru dalam merancang perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi Koding dan KA, agar dapat digunakan sebagai media ajar tematik di berbagai mata pelajaran. Guru juga mendapatkan pembekalan tentang etika kecerdasan artifisial, yang penting untuk ditanamkan kepada anak-anak sejak dini.
“AI atau KA bukan hanya soal teknologi canggih, tapi juga soal tanggung jawab moral dalam penggunaannya. Guru perlu menanamkan nilai-nilai etika digital agar anak-anak tumbuh menjadi pengguna teknologi yang bijak, kreatif, dan berempati,” jelas Ain.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kegiatan ini, Quratul Ain menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi digital serta keterampilan digital dan teknologi di sekolah dasar, khususnya di Kalimantan Tengah.
“Saya percaya bahwa masa depan pendidikan tidak bisa lepas dari teknologi. Melalui pelatihan seperti ini, guru menjadi agen perubahan yang membantu anak-anak memahami, menggunakan, dan memanfaatkan teknologi secara bermakna,” tutup Ain.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Para guru mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dan merasa bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan mereka dalam menghadirkan pembelajaran abad 21 di kelas.
“Cara penyampaian Ibu Ain sangat menarik dan tidak membosankan. Kami jadi lebih paham bahwa koding dan AI/KA bisa diajarkan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan,” ujar salah satu guru peserta.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SD Tahfidz Al-Jamiel dan UMPR berharap kolaborasi serupa dapat terus berlanjut, memperkuat ekosistem pendidikan yang inovatif, berkarakter, dan siap menghadapi era kecerdasan buatan.
